Sang pemimpi sejati



 Prisia Wulandari Nasution   

Tubuh meliuk lincah mengikuti irama. Sorot matanya penuh ekspresi.
Selendang kuning ia kibaskan sekali.
  Srintil, begitu nama sang penari. Aura magis dan sensualnya melebur dalam tari. Prisia Nasution. Dialah yang sukses menghidukan karier  dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ini lewat ‘Sang Penari’. Lakonya sebagai penari Ronggeng mampu membetot perhatian flim Tanah Air. Membawanya meraih penghargaan sebagai Artis Terbaik dalam Festival Flim Indonesia. (FFI) 2011. Prisia juga berbangga. Flim yang di bitanginya ini masuk daftar 71 flim berbahasa asing  terbaik di Academy Awards. Sayang, perjalan ‘Sang Penari‘ harus berhenti. Ia tak dinyatakan lolos sebagai nominasi. Berbekal kesuksesan flim pertamanya, artis kelahiran 1 juni 1984 ini panen tawaran bermain layar lebar. Total, sudah lima flim ia bintangi.
  Dunia flim sesungguhnya bukan hal yang baru bagi prisia. Saat masih kuliah di Jerman, dia menyambangi Festival Flim Cannes. Kemudian , pada mei 2012, Prisia juga kembali berkunjung ke Festival flim yang di gelar di kota bagian selatan prancis tersebut.
  ‘’Waktu itu terekspose karena Dian Sastro lagi disana,’’ ujar Prisia.
    Di flim Sekola Rimba, Pia, panggilan akrabnya Prisia, dipercaya memerankan Butet Marunung, seorang pendiri  dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing serta terpencil di Indonesia. Guna menghayati karakter Butet, Prisia menggunakan dua cara. Pertama, mengenali lebih jauh jiwa sang tokoh. Kedua, memperhatikan gerak tubuh Butet. ‘’Nggak harus mewah kulit luarnya. Lebih baik mewah dalam diri kita,’’ ujarnya.
   Mau tak mau, pemilik nama lengkap Prisia Wulandari Nasution tersebut, beradaptasi dengan kehidupan suku pedalaman. Mandi di kali dan buang air besar di tanah jadi aktivitas sehati-hari Prisia saat berada di dalam hutan. ‘’Buat aku, itu bukanlah hal yang menjijikan. Itu yang kita jalani di dalam hutan,’’ katanya.
  Maksimal dalam bekerja juga di terapkan Prisia dalam profesinya sebagai programmer situs web. Selain piawai berakting, ia diketahui memiliki keahlian di bidang Tehnologi Informasi. (TI). Ia tak lepas dari ilmu yang di perolehnya saat menempuh pendidikandi Swiss German University. Tak tangung-tangung, ia membuat situs web untuk orang nomor satu di Jakarta. ‘’Masih berkutat di bidang itu. Webset-nya Jokowi aku sendiri yang buat,’’ kata wanita yang pernah berperan sebagai istri ‘jokowi’. Mimpi prisia tak berhenti sampai meraih Piala Citra atau membuat situs webuntuk Jokowi. Menyebut dirinya sebagai pemimpi sejati, Prisia mengaku akan tetap hidup dari mimpi. Ia pun tak membatasi mimpinya. Seperti moto hidup yang selalu ia pegang: “ Never limit yourself.’’(8)

Posting Komentar